PALEMBANG | Pentas Teater Musikal anak-anak didik Rumah Budaya Palembang Nian (RBPN), Palembang Square Extension (PSx) Mall Palembang, menandai penutupan Semarak Palembang Nian (SPN).
Tak tanggung-tanggung, acara yang digelar selama 3 pekan berturut-turut di tahun 2023, RBPN melibatkan ratusan seniman di Palembang yang berbakat seni dari semua umur; anak-anak, remaja dan dewasa.
Dalam perjalanan selama tiga minggu di Bulan Februari, ragam pementasan seni dengan segala variasinya dipentaskan dan dilombakan. Baik lomba fashion show, lomba menyanyi lagu cinta dan lainnya.
“Hal ini dilakukan, untuk menjaga komitmen berkesenian, terutama bagi generasi muda, anak-anak dan remaja, yang memang harus diberi ruang berekspresi,” ujar Pendiri dan Pengelola RBPN, Lisa Surya Andika S.P., M.M, usai acara, Minggu (26/2/2023).
Selai itu, menurut Lisa, gelaran SPN ini dilakukan sekaligus untuk menciptakan kondisi berkesenian di Palembang, agar secara terus menerus bergeliat dan tidak akan terhenti. “Seniman dan karya seninya harus tetap muncul di panggung, sehingga ada tantanagn untuk terus berkarya seni,” tambahnya.
Lisa berharap, usai acara yang digelar atas kerjasama RBPN dan Manajemen PS Mall Palembang ini, di masa mendatang akan ada lembaga lain yang juga mengiringi dengan event seni yang berbeda.
“Sehingga suasana Palembang dengan segala potensi seni yang ada, dapat terus tergali, dan bisa kian berkembang, sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, M. Ridho Alfaridzi, melalui siaran persnya menyebutkan, acara
yang bertema “Love Is In The Air” dikemas dalam rangkaian Hari Kasih Sayang di Bulan Februari 2023.
Menurutnya, pada penampilan anak-anak RBPN dengan teater musikal-nya, (Minggu, 26/2/2023), di PSX Mall Palembang, merupakan salah satu upaya memadukan antara seni vokal dan tari, yang dikemas dengan mengedepankan artistik teater, meski tidak dalam gedung tertutup di gedung teater pada umumnya.
“Tetapi hal itu tidak mengurangi nilai dan keindahan seni yang ditampilkan oleh anak-anak didik kami di RBPN,” tegas Ridho.
Gelaran RBPN ini juga mendapat apresiasi dari Ketua Forum Teater Sekolah Sumsel (Fortass), Yosep Suterisno, SE. Yosep menilai, kegiatan berkesenian di Palembang atau di Sumsel pada umumnya memang harus diperbanyak. Baik di dalam maupun di luar sekolah.
Sebab menurut aktor teater yang pernah didik di Teater Leksi Palembang ini, semakin banyak lembaga seni yang kiat kreatfitasnya meningkat, dipastikan akan ada kompetisi karya, dalam bentuk apapun.
Dari karya itulah, menurut alumnus Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) ini, para seniman juga tertantang untuk melahirkan karya baru, yang kemudian bisa mewarnai dinamika berkesenian di Sumsel.
“Saat ini, dan selanjutnya, yang kita butuhkan kompetisi karya, bukan sekadar kompetisi kata atau perdebatan,” ujarnya, ketika dibincangi di Museum Negeri Sumsel, usai memberi pengarahan di Teater Mahameru Palembang, Minggu (27/2/2023).
Yosep mengharapkan, lembaga seni dengan segala bentuknya di Sumsel memang memiliki tanggungjawab untuk melakukan dinamika berkesenian yang nyata. “Tujuannya. Agar masyarakat tahu, kalau seniman kita ini berkarya, bukan hanya bisa berkata-kata saja,” tegasnya. Teks/Foto : Dok RPBN