Fakfak – Acara tatap muka Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak bersama Forkopimda Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga SH dengan Forum Komunikasi Umat Beragama, Para Raja-Raja,Tokoh Agama,Tokoh Adat, dan Tokoh Masyarakat di Kabupaten Fakfak.
Kesempatan itu juga di berikan kepada Brigjen Pol. Petrus Patrige Rudolf Renwarin, S.H., M.Si, menyampaikan waktu kejadian tanggal 13-15 Agustus 2023 lalu, Kapolda langsung memerintahkan saya untuk ke Fakfak.
Setelah tiba di Fakfak mulai perlahan-lahan saya ungkap tabir gelap ini menjadi terang benderang, perlu juga untuk semua ketahui bahwa dalam jangka waktu 3 minggu kami susah memperoleh informasi dari masyarakat yang ada di Distrik Kramongmongga mereka hampir semuanya tertutup, tertutup, Ulang Waka Polda.
Dan itu satu hal yang saya rasa aneh dan menjadi tanda tanya besar hingga hari ini”Kenapa sampai orang Fakfak kayak begini”.
Kasus ini harus di buka dari gelap menjadi terang karena, Kita sudah mencoba baik tetapi semua tutup mulut bungkam, bisu untuk bicara soal kasus di Kramongmongga maka tidak ada yang buka suara, Imbuhnya.
Mungkin manusiawi karena ada hubungan keluarga dari nenek tete bapa mama jadi mereka tidak sampaikan bahwa itu siapa.
Secara Pribadi yang menjadi ketua tim dalam mengungkap kasus ini atas perintah Kapolda saya mohon maaf karena tindakan tegas kami dan itu kami menunggu 3 minggu sehingga kejar dan tangkap, kalau yang tidak melawan pasti baik tapi kalau yang melawan mohon maaf
Pesan Waka Polda kepada tokoh Masyarakat agar ketika ada yang ketahui pelaku-pelaku yang sembunyi di kebun atau dimana saja datang sampaikan ke kami dan kami akan ambil secara baik-baik smpaikan ke mereka jangan lawan karena sudah berbuat salah tapi masih melawan aparat,(IB).
