BERITAPRESS, PALEMBANG | Polisi Daerah (Polda) Sumatera Selatan akan tetap konsisten untuk tidak berpihak kepada ketiga calon presiden yang bakal bertarung pada Februari 202 mendatang.
Humas Polda Sumsel Kombes (Pol) Sumarto, mengatakan bahwa polisi sangat konsekuen untuk tidak berpihak kepada calon presiden dalam pemilu mendatang.
“Kami (polisi) sepakat untuk tetap berdiri di tengah-tengah ketentuan politik terhadap adanya ketiga calon yang akan bertarung dalam pesta demokrasi pada Februari mendatang,” ujar Sunarto saat melakukan silaturahim dengan wartawan di Guns Kafe, Kamis (11/1/2024).
Menurut Sunarto, sebagai aparat penegak hukum, polisi tidak memiliki kepentingan politik atas ketiga calon yang tampil sebagai kandidat presiden dalam pemilu mendatang.
“Karena itu polisi akan tetap berada di tengah untuk tidak berpihak kepada tiga kandidat,” tegasnya.
Meski dalam wawancara itu Sunarto tidak menyatakan untuk melakukan tindakan politis terhadap bawahannya yang berpihak ke satu kandidat, namun secara tegas ia katakan tetap tidak berpihak.
Dalam silaturahmi dengan wartawan, Sunarto menyatakan bahwa ia kelahiran dari Trenggalek Jawa Timur 1969 lalu, namun Kabid Humas Polda Sumsel itu dipercaya untuk selalu bertugas di Pulau Sumatera.
Menurut dia, sekitar 10 tahun ia dipercaya untuk menjabat humas. “Alhamdulillah, saya dipercaya institusi untuk menjabat kepala bagian humas di daerah-daerah di Sumatera,” ujar Sunarto.
Mengapa ia ingin dekat dengan wartawa? Menurur dia, gagasan dan misi kepolisian dan wartawan itu sama.
“Yah, sama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa. Kita ada hubungan emosional. Bahkan kita bisa menjadi saudara,” katanya.
Menurut dia, setiap tugas yang diemban, pada hakikatnya sama dengan wartawan. Artinya, dengan informasi yang ada terkait tindakan hukum, segera disampaikan ke masyarakat lewat kemasan berita di media.
Secara pribadi Sunarto mengatakan bahwa ia akan selalu dekat kepada wartawan. “Bersama wartawan kita akan selalu dekat untuk mencerdaskan masyarakat terkait tentang ketertiban hukum,” ujar Sunarto menutup perbincangan. (*)
Laporan Anto Narasoma
