BERITAPRESS.ID, PALEMBANG | Pemberdayaan perempuan kembali mendapat panggung utama di Sumatera Selatan. Melalui program kemandirian pangan, Tim Penggerak (TP) PKK Sumsel dan Kota Palembang mendorong kaum ibu menjadi motor penggerak ketahanan pangan rumah tangga.
Kegiatan panen bersama di Kelurahan Talang Jambe, Jumat (19/9/2025), menjadi momentum penting. Ketua TP PKK Sumsel, Hj Febrita Lustia Herman Deru, bersama Ketua TP PKK Kota Palembang, Dewi Sastrani, turun langsung ke lapangan untuk memanen hasil pertanian bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Mulia Sejahtera Bersama dan Dasawisma.
Dalam suasana penuh keakraban, para ibu-ibu tampak bersemangat. Cabai, bawang, serta sayuran lain yang ditanam di lahan terbatas berhasil dipanen dengan hasil yang melimpah.
Feby menilai capaian ini membuktikan bahwa perempuan memiliki peran besar dalam menjaga ketersediaan pangan keluarga. “Kami sangat mengapresiasi kerja keras ibu-ibu di Talang Jambe. Panen ini adalah simbol nyata bahwa perempuan bisa menjadi garda terdepan dalam kemandirian pangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, gerakan ini bukan hanya tentang bercocok tanam, melainkan juga tentang meningkatkan rasa percaya diri perempuan untuk mandiri. Dengan mengelola pekarangan, para ibu mampu mengurangi pengeluaran rumah tangga sekaligus menyediakan pangan sehat.
Lebih jauh, Feby mengajak PKK di seluruh kabupaten/kota untuk meniru langkah serupa. Menurutnya, pemberdayaan perempuan melalui kegiatan produktif akan memberikan dampak signifikan pada kesejahteraan keluarga.
“Jika ibu-ibu berdaya, maka keluarga akan lebih kuat. Dari keluarga yang kuat, lahirlah masyarakat yang sejahtera,” tegasnya.
Dewi Sastrani, Ketua TP PKK Palembang, turut mendukung penuh program ini. Ia menegaskan bahwa PKK Palembang akan terus memperluas pendampingan agar semangat kemandirian pangan menular ke seluruh kecamatan.
Menurut Dewi, perempuan tidak hanya berperan dalam mengatur rumah tangga, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mendukung pembangunan daerah. “Melalui PKK, kami ingin menunjukkan bahwa ibu-ibu bisa menjadi pelopor perubahan,” ujarnya.
Kegiatan panen bersama ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat persaudaraan antar warga. Interaksi yang terjalin di lahan pertanian kecil itu mencerminkan semangat gotong royong khas masyarakat Sumsel.
Dengan dukungan pemerintah, PKK, dan masyarakat, gerakan ini diyakini akan memperkuat posisi perempuan sebagai agen perubahan dalam keluarga dan masyarakat.
Panen di Talang Jambe menjadi bukti nyata bahwa dari tangan-tangan ibu-ibu, lahirlah kemandirian pangan yang bermanfaat bagi semua. (*)