Scroll untuk baca artikel
Berita

Operasi di Teluk Bintuni Fokus pada Pencarian Iptu Tomi S. Marbun, Bukan Kontak Senjata Masif, Jangan Terprovokasi Hoaks

×

Operasi di Teluk Bintuni Fokus pada Pencarian Iptu Tomi S. Marbun, Bukan Kontak Senjata Masif, Jangan Terprovokasi Hoaks

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS, ID FAKFAK/Beredar informasi menyesatkan yang menyebutkan terjadinya kontak tembak besar-besaran antara aparat keamanan Indonesia dengan kelompok bersenjata di wilayah Papua Barat, disertai klaim jatuhnya korban jiwa di pihak TNI. Namun Informasi tersebut adalah tidak benar dan menyesatkan.

Faktanya, kegiatan operasi yang sedang berlangsung di wilayah tersebut adalah Operasi SAR Polda Papua Barat 2025 yang tergabung dengan Operasi Kemanusiaan Alfa Bravo Moskona 2025, yang fokus pada pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, yang dilaporkan hilang beberapa waktu lalu.

Operasi ini dipimpin langsung oleh tiga jenderal, yakni Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir, Danpas Pelopor Korbrimob Polri Brigjen Pol. Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara, dan Karobinops Stamaops Polri Brigjen Pol. Auliansyah Lubis, yang menunjukkan keseriusan dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas.

Tim gabungan yang terdiri dari personel Polri, Brimob, hingga Tim SAR bekerja di medan yang sangat ekstrem dan berisiko tinggi, mulai dari hutan belantara, rawa, hingga zona yang rawan aktivitas kelompok kriminal bersenjata (KKB). Namun, tidak ada operasi penyerangan, apalagi menggunakan helikopter tempur sebagaimana yang diberitakan secara sepihak.

Helikopter yang digunakan dalam operasi ini semata-mata untuk evakuasi logistik dan personel, sesuai dengan prosedur keselamatan helikopter dalam Operasi SAR. Operasi berlangsung dengan penuh kehati-hatian dan fokus pada tujuan utama: Misi kemanusiaan pencarian Iptu Tomi.

Sementara itu Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom., “saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya, serta selalu memverifikasi melalui saluran resmi dan terpercaya”.

“Lanjutnya, narasi hoaks seperti ini hanya memperkeruh situasi dan berpotensi merugikan banyak pihak, termasuk masyarakat sipil di sekitar lokasi”,(IB).