BERITAPRESS, PALEMBANG | Komitmen Pemerintah Kota Palembang untuk mengantisi banjir akibat musim hujan tahun ini, tetap dilakukan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kota Palembang Ir H Ahmad Bastari Yusak ST MT IPM ASEAN-Eng, mengatakan tetap melakukan pembersihan air sungai dan arus jalan yang tertutup sampah setiap pekan.
“Hari Ahad ini kami kerahkan personel ASN, Non-ASN, serta petugas tetap untuk membersihkan sedimentasi, sampah, dan eceng gondok di aliran anak sungai di kawasan RT 21, 22, 23, 26, 27, dan RT 29 RW 08 (depan SD Negeri 83 Palembamg) Jalan Pangeran Ratu Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang,” ujar Ahmad Bastari di tengah kesibukannya turun ke sungai ikut membersihkan sampah eceng gondok, Minggu, 3 Maret 2024.
Menurut dia, selain menurunkan sejumlah personal, Dinas PUPR Kota Palembang megerahkan alat berat excavator, dump truck serta seluruh peralatan teknis untuk membersihkan sedimentasi dan sampah yang dilemparkan masyarakat ke sungai secara sembarangan.
“Saya perkirakan, musim hujan tahun ini akan berlangsung hingga April mendatang. Karena itu kami akan terus berusaha mengantisi banjir yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” ujar Bastari.
Kegiatan itu dihadiri Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Ir Gunawan MT serta OPD di lingkungan Pemkot Palembang.
Menanggapi komitmen Dinas PUPR Kota Palembang dalam hal penanggulangan banjir tersebut, pemerhati masalah sosial nasional yang juga staf khusus bidang sosial Kapolri, Nur Kholis SH MA, mengatakan sangat apresiastif.
Sebab, kata Nur Kholis, sebelum kekhawatiran masyarakat muncul akibat banjir, Dinas PUPR Kota Palembang telah lebih dahulu bergegas di lapangan.
“Ini sangat kreatif. Saya ikut mendorong semangat Pak Bastari yang menurunkam timnya untuk membersihkan anak sungai dari sedimentasi dan sampah rumah tangga yang dibuang warga secara sembarangan. Ini patut diapreasiasi,” tukas Nur Kholis kepada media ini, Minggu, 3 Maret 2024.
Menurut mantan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sumsel tersebut, wajar apabila Kota Palembang mendapat pengharhaan kedua setelah Surabaya di bidang pembangunan jalan.
Sebab, kata Nur Kholis, inisiatif seperti itu akan membangkitkan kesertaan warga dalam mengatasi banjir di kawasan tempat tinggal mereka.
“Selain itu, saya mengharapkan agar kesadaran masyarakat segera tumbuh untuk tidak membuang sampah rumah tangga di sembarang tempat, terutama di badan sungai,” ujar Nur Kholis.
Praktisi sosial di bidang hukum asal Sumatera Selatan itu meminta agar aktivitas sosial dari Kepala Dinas PUPR Kota Palembang dapat lebih ditingkatkan.
Kegitan itu, tambah Nur Kholis, selain mampu meningkatkan nilai kredit poin dari Pemerintah Pusat, dampak positifnya bisa membangun kesadaran moral masyarakat untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat.
Menurut Nur Kholis, terjadinya banjir akibat pendangkalan sungai, tak hanya disebabkan sampah rumah tangga semata. “Secara alami, ada faktor lain yang menjadi penyebab tebalnya takaran sedimentasi di kedalaman sungai,” tegas Nur Kholis.
Seperti sebelum memasuki musim hujan, kata Nur Kholis, serpihan tanah atau pasir yang mengering saat kemarau, akan ikut hanyut tatkala turun hujan.
“Karena itu masyarakat harus ikut menjaga gajala alam seperti itu. Misalnya menaman tanaman yang menghasilkan bagi kebutuhan masyarakat. Dengan adanya upaya seperti itu dampaknya bisa mengikat kondisi tanah disaat musim kemarau.
“Jadi, banjir dan bahaya gejala alam lainnya tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tapi masyarakat juga punya kewajiban menjaga alam sekitarnya agar tak terjadi banjir saat musim hujan tiba,” tutupnya. (*)
Laporan Anto Narasoma