Scroll untuk baca artikel
Palembang

Muba Harus Dikelola Secara Profesional

1
×

Muba Harus Dikelola Secara Profesional

Sebarkan artikel ini
Dr (C) R Febriansyah Trajumas Rozak.

BERITAPRESS, PALEMBANG | Kekayaan alam Kabupaten Musi Banyuasi (Muba) Sumatera Selatan sangat kaya. Sayangnya belum digarap secara maksimal.

Ketua TP Sriwijaya Sumatera Selatan Dr (C) R Febriansyah Trajumas Rozak, mengatakan jika potensi alam itu dimanfaatkan secara maksimal, maka Muba akan sama seperti Brunei Darussalam.

“Kekayaan alam di Muba ini memang luar biasa. Selain terdapat minyak, batu bara, gas bumi, dan perkebunan karet dan kelapa sawit. Kalau dikelola secara maksimal, Muba bisa seperti Brunei Darussalam,” ujar Branch Manager PT Sucofindo periode 2016-2021 tersebut, Selasa (3/10/2023).

Kekekayaan alam Muba selama ini, kata Febriansyah, hanya dikelola seadannya saja. Padahal, katanya, jika kekayaan gas bumi dan minyak itu digarap sesuai strandar pengelolaan yang profesional, maka warga Muba akan sejahtera.

“Bahkan kesejahteraan warga Muba bisa setara dengan kesejahteraan masyarakat Brunei Darussalam,” tegasnya.

Menurut Febriansyah yang akrab disapa Febby itu, kunci keberhasilan pemerintah Brunei adalah pengelolaan manajemen profesional yang melibatkan pemerintah, stakeholder, dan masyarakat.

“Dengan manajemen keterbukaan seperti itu, maka pemasukan PAD bagi Pemkab Muba akan diterima secara maksimal,” ujar Febby sebagai calon legislatif (caleg) dari Partai Nasdem itu, tersenyum.

Andaikan Allah SWT memberikan peluang bagi Febby, maka konsep.pengelolaannya akan digarap secara proporsional.

Fabby juga melihat banyaknya masyarakat yang ikut mengelola minyak secara sendiri-sendiri, harusnya diatur dengan manajemen profesional sehingga bisa mendatangkan kesejahteraan bagi mereka. “Kalau tetap dibiarkan seperti itu, maka kekayaan alam akan habis, sedangkan tingkat kesejahteraan masyarakat akan tetap seperti saat ini,” tukas Febby.

Selain kekayaan minyak dan gas bumi, kata Febby, kekayaan alam lainnya adalah batu bara dan perkebunan karet dan sawit.

Sebagai putra daerah, Febby akan berusaha memberikan bimbingan manajemen kepada stakeholder (penggarap perkebunan), sehingga bermanfaat bagi usaha dan lapangan kerja yang baik.

“Sebagai anak Muba, saya akan memajukan daerah saya dengan prinsip manajemen ekonomi yang menyentuh ke masyarakat kelas bawah hingga menengah ke atas,” katanya.

Sedangkan di dunia pariwisata, tambahnya, Febby bakal mengorbitkan sejumlah obyek wisata yang ada, dengan cara mempublikasikannya secara profesional.

Caranya? Yah, memperbanyak lampu penerangan di jalan-jalan besar. Menurut dia, infrastruktur yang ada sudah cukup memadai. “Hanya saja perlu direkomendasi terarah, sehingga infrastruktur yang ada bisa menyentuh ke segenap lapisan masyarakat di Kabupaten Muba,” ujar Febby menutup perbincangan. (*)

Laporan Anto Narasoma