OKUS

Kepsek SMPN 1 Buay Pemaca Perkuat Manajemen dan Benahi Fasilitas Sekolah

×

Kepsek SMPN 1 Buay Pemaca Perkuat Manajemen dan Benahi Fasilitas Sekolah

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS.ID, OKU SELATAN | Sejak mengemban tugas sebagai Kepala SMP Negeri 1 Buay Pemaca pada pertengahan 2022, Sofiyanto, M.Pd, terus melakukan pembenahan manajemen dan fasilitas pendidikan di sekolah.

Berbagai langkah strategis ditempuh untuk meningkatkan mutu pembelajaran, serta memperkuat fungsi pembinaan terhadap tenaga pendidik dan kependidikan.

Sofiyanto mengatakan, pembinaan terhadap guru ASN dan Non ASN menjadi fokus awal ketika ia mulai bertugas. Pengawasan, peningkatan kedisiplinan, serta penguatan kinerja tenaga pendidik dinilai penting untuk menjaga kualitas proses belajar mengajar.

Ia menjelaskan, SMPN 1 Buay Pemaca sebelumnya memiliki 18 ruang kelas belajar, namun kini hanya 15 ruang yang aktif digunakan. Jumlah guru ASN pun berkurang dari 32 menjadi 30 orang, dikarekan dua guru mutasi ke sekolah lain.

Sementara tenaga honorer tercatat 24 orang, terdiri dari 14 guru dan 6 tenaga kependidikan. Empat di antaranya tidak terdaftar dalam Dapodik sehingga harus dikembalikan ke satuan pendidikan masing-masing.

“Dari tenaga honorer yang ada, sepuluh orang telah diangkat menjadi P3K, masing-masing tujuh P3K Kabupaten, satu P3K Provinsi, serta dua guru dari Kementerian Agama, ” terangnya. Kamis.(11/12/2025)

Kekurangan Guru TIK Tahun 2025

Memasuki tahun pelajaran 2025, sekolah mengalami kekurangan guru pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang kini menggantikan mata pelajaran Prakarya.

Sekolah sempat menunjuk tenaga honorer tendik untuk mengisi kebutuhan tersebut. Namun setelah ditetapkan sebagai tenaga P3K paruh waktu, yang bersangkutan tidak diperbolehkan lagi mengajar mata pelajaran TIK.

Alokasi Dana BOS dan Pengadaan Buku

Sofiyanto juga memaparkan alokasi penggunaan Dana BOS, sebanyak 10 persen dana dialokasikan untuk pengadaan buku pelajaran dan buku referensi bagi siswa.

Namun keterbatasan anggaran membuat sekolah belum mampu memenuhi kebutuhan ideal, yakni satu siswa memperoleh sepuluh buku pelajaran.

“Kami terpaksa membagi sepuluh buku untuk dua siswa karena keterbatasan anggaran,” ujarnya.

Adapun koleksi buku referensi seperti novel, biografi, kamus, dongeng, komik, dan literatur lain tersimpan dan terdokumentasi di perpustakaan sekolah.

“Ia menambahkan, biaya gaji honorer dalam satu tahun anggaran mencapai kurang lebih Rp.132 juta dengan rincian Rp10.770.000 berpulan dan dibayarkan dalam dua semester, ” jelasnya.

Pembenahan Fasilitas Sekolah

Di bidang sarana prasarana, sejumlah perbaikan dilakukan, antara lain pemasangan plafon ruang kantor, pemeliharaan taman, pembangunan ikon sekolah, pembuatan gazebo, pagarisasi batas sekolah, pemasangan tralis pada ruang koperasi dan WC, pembangunan podium upacara, pos piket, pembatas kelas menggunakan rolling door, dan pembuatan mural sebagai sarana literasi visual.

” Seluruh upaya tersebut, menurut Sofiyanto, dilakukan demi menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman, aman, dan representatif bagi siswa maupun guru, ” tandasnya.

Laporan: SR