Berita

HMI Menjawab Panggilan Alam Lindungi Keindahan, Jaga Keanekaragaman Hayati Laut, Wujudkan Pembangunan di R4

×

HMI Menjawab Panggilan Alam Lindungi Keindahan, Jaga Keanekaragaman Hayati Laut, Wujudkan Pembangunan di R4

Sebarkan artikel ini

Oleh : Lutfi Rumaday, S.Ag, M.Pd.I, MM.SiP

Dalam Rangka Advance Training (Latihan Kader III) Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Provinsi Papua Barat, Papua Barat Daya (Badko-HMI- PB-PBD).

Tema : Raja Ampat Sebagai Simpul Geo-Peradaban,Dialektika Kader HMI,

Geo-Strategis Pasifik Dan Etika Ekologis Pembamgunan

Lutfi Rumaday, S.Ag, M.Pd.I, MM.SiP (Ketua Umum HMI Cabang Fakfak, Periode Perdana 1999-2001) Kepemimpinan Adalah sebuah Keputusan dan lebih merupakan hasil dari pross perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang.

Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar yang merupakan kelahiran dari sebuah proses Panjang perubahan yang ada dalam diri seseorang, Ketika sesorang menentukan visi dan misi

hidupnya Ketika kedamaian dalam diri dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketikasetiap ucapan dan perbuatannya mendorong perubahan pada organisasinya, pada saat itu seorang lahir sebgai pemimpin sejati.

Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang di berikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari sebuah proses internal.

HMI adalah organisasi kader tertua di Indonesia. Sebagai organisasi perkaderan, HMI memiliki jenjang perkaderan yang dapat ditempuh oleh calon kader dan kader HMI. Ada

dua jenis jenjang perkaderan dalam HMI, yaitu formal dan informal. Dalam jenjang formal, ada 3 pembagian pelatihan yang dibagi berdasarkan tujuannya, Maka Dalam Kurikulum

pengkaderan melalui Keputusan Kongres ke Kongres, maka Jenjang Pengkaderan Formal di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) terdiri dari beberapa tingkat, yaitu :

Basic Traing (Latihan Kader I), Internediate Traning (Latihan kader II dan Advance Training (Latihan kader III) Tujuan LK 1 rata-rata sebagai tanggung yaitu “terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan kader bangsa”. Kembali ditekankan, melalui forum LK 2 merupakan forum nasional yang hanya diikuti oleh kader terpilih. Maka selama menjadi kader, jangan sampai tidak pernah mengikuti forum lanjutan ini.

Sehingga secara umum Tujuan LK 2, Adalah “terbinanya kader HMI yang mempunyai kemampuan intelektual untuk memetakan peradaban dan memformulasikan gagasan dalam lingkup organisasi”.

Forum lanjutan Tingkat Nasional selanjutnya adalah Latihan Kader 3 (LK 3) karenamerupakan training formal tertinggi dalam jenjang pendidikan kader HMI. Maka perlu

memperkuat mental karena setiap naik jenjang perkaderan yang lebih tinggi karena tantangan yang dihadapi semakin bertambah. secara garis besar Tujuan LK 3, Adalah ”terbinanya kader pemimpin yang mampu menterjemahkan dan mentransformulasikan pemikiran konsepsional secara professional dalam gerak perubahan sosial”.

Sehubunagn dengan Gambaran di atas, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi Papua-Barat-Papua Barat Daya (HMI BADKO PB-PBD) melaksanakan Advance Training (Latihan Kader-LK.III) di Waisai Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat pada tanggal tanggal 10-16 Desember 2025 dengan Tema: Raja Ampat Sebagai Simpul Geo-Peradaban, Dialektika Kader HMI, Geo-Strategis Pasifik Dan Etika Ekologis Pembamgunan.

Raja Ampat sebagai simpul GEO-Peradaban dapat diartikan sebagai simbol keindahan dan kekayaan alam Indonesia, serta sebagai representasi dari peradaban manusia yang harmonis dengan alam.

Ini dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana keindahan alam dan kekayaan biodiversitasnya dapat menjadi simpul peradaban manusia yang harmonis dengan alam, serta bagaimana peradaban manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya.

karena Raja Ampat Adalah salah satu daerah Peradaban, karena Tingkat kemajuan dan perkembangan Masyarakat dan daerahnya yang mencakup beberapa aspek. sehingga Peradaban sebagai identitas tertinggi dari suatau komunitas Masyarakat yang memiliki kebudayaan-kebudayaan yang saling terkait dan membedakannya dengan komunitas Masyarakat lain.

Dialektika Kader HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh HMI untuk menjelaskan proses pembentukan kader yang ideal. ini berdasarkan pada prinsip-prinsip dialektika, yaitu proses perubahan dan perkembangan yang terjadi melalui konflik dan sintesis antara dua kekuatan yang berlawanan.

Dalam hal dialektika kader HMI, seorang kader HMI dapat memiliki potensi dan kemampuan yang belum dikembangkan (Theis), selain itu Kader HMI dihadapkan pada tantangan dan konflik yang dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan dan potensi mereka (Antithesi) dan Kader HMI yang telah melalui proses dialektika akan menjadi kader yang lebih kuat, lebih sadar, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan dan memimpin perubahan (Sintesi).

Dialektika kader HMI menekankan pentingnya proses pembentukan kader yang holistik, yaitu proses yang mencakup aspek intelektual, spiritual, dan sosial. Kader HMI diharapkan dapat menjadi pemimpin yang berintegritas, berani, dan siap untuk menghadapi tantangan dan memimpin perubahan.

Geo Strategis Pasifik dan Etika Ekologis Pembangunan adalah dua konsep yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan.

Geo-Strategis Pasifik Teori Strategis Pasifik adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) untuk menjelaskan pentingnya strategi pembangunan yang berorientasi pada kepentingan rakyat dan lingkungan. Teori ini menekankan bahwa pembangunan harus dilakukan dengan cara yang berkelanjutan, yaitu dengan memperhatikan kebutuhan generasi sekarang tanpa mengkompromikan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Etika Ekologis Pembangunan, Raja Ampat, etika ekologis pembangunan sangat penting untuk diperhatikan, karena wilayah ini memiliki keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi dan rentan terhadap kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, pembangunan di Raja Ampat harus dilakukan dengan cara yang berkelanjutan dan memperhatikan aspek lingkungan.

Etika Ekologis Pembangunan adalah sebuah konsep yang menekankan pentingnya memperhatikan aspek lingkungan dalam proses pembangunan. Etika ini berprinsip bahwa pembangunan harus dilakukan dengan cara yang berkelanjutan, yaitu dengan memperhatikan kebutuhan generasi sekarang tanpa mengkompromikan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Karena dalam konteks pembangunan, Etika Ekologis Pembangunan menekankan pentingnya:

1. Keberlanjutan: Pembangunan harus dilakukan dengan cara yang berkelanjutan, yaitu dengan memperhatikan kebutuhan generasi sekarang tanpa mengkompromikan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

2. Keseimbangan Ekosistem: Pembangunan harus dilakukan dengan cara yang tidak merusak keseimbangan ekosistem dan memperhatikan keberlangsungan hidup makhluk hidup lainnya.

3. Partisipasi Masyarakat: Pembangunan harus dilakukan dengan cara yang melibatkan partisipasi masyarakat, yaitu dengan memperhatikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat lokal. Menolak Pembangunan yang Membinasakan.

Pembangunan seharusnya tidak diukur dari jumlah izin yang diterbitkan namun la harus diukur dari kemampuannya menjaga keberlanjutan hidup, keadilan antar generasi, dan keharmonisan antara manusia dan alam.

Raja Ampat bukanlah zona abu-abu yang bisa dinegosiasikan demi investasi. la adalah zona merah konservasi, di mana semua bentuk eksploitasi harus dihentikan tanpa kompromi. Memaksa tambang masuk ke sana sama artinya dengan mencabut paru-paru laut dunia. Maka terjadilah Kerusakan yang perkempanjangan, dan ini terjadi akibat perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pernyataan ini sudah berapa ratus abad tertuang di dalam Al-Qur’an Surah Ar-Rum Ayat 41 yaitu:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Surah Ar-Rum Ayata 41)

Pemerintah pusat mesti mengambil sikap tegas: dengan melihat pada beberapa aspek untuk mengeluarkan izin, bagian dari itu Adalah melindungi hak masyarakat adat, dan menetapkan kawasan ini sebagai zona larangan permanen untuk industri ekstraktif. Dunia sedang melihat, dan sejarah sedang mencatat. Karena pada akhirnya, pembangunan yang merusak ruang hidup adalah bentuk kemunduran yang disempurnakan.

Selain itu Raja Ampat bukan kawasan industri, la adalah kawasan konservasi laut kelas dunia. Karena Studi Conservation International (2018) mencatat bahwa Raja Ampat menyimpan lebih dari 75% spesies terumbu karang yang diketahui secara global, menjadikannya pusat biodiversitas laut tertinggi di planet ini. Tambang di kawasan seperti ini bukan sekadar kesalahan tata ruang; itu adalah bentuk kekerasan ekologis.

Maka sebagai kaders HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) memiliki peran penting dalam melindungi dan melestarikan keindahan alam dan kekayaan budaya di Raja Ampat, Papua Barat. Sebagai organisasi yang peduli dengan lingkungan dan keadilan sosial, HMI harus berkomitmen untuk melindungi simpul GEO-Peradaban, yaitu keanekaragaman hayati laut dan keindahan alam Raja Ampat.

HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) berkomitmen untuk melindungi dan melestarikan keindahan alam dan kekayaan budaya di Raja Ampat, Papua Barat, dengan cara:

Melindungi simpul GEO-Peradaban, yaitu keanekaragaman hayati laut dan keindahan alam Raja Ampat.

Meningkatkan kesadaran dan kemampuan kader HMI melalui Dealektika Kader HMI untuk melindungi lingkungan dan keindahan alam.

Mengimplementasikan Geo-Strategis Pasifik untuk mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan dan meningkatkan kemampuan masyarakat lokal dalam mengelola sumber daya alam.

Mengaplikasikan Etika Ekologis Pembangunan untuk memastikan pembangunan dilakukan dengan cara yang berkelanjutan dan memperhatikan aspek lingkungan.

Dengan demikian, HMI berperan penting dalam melindungi dan melestarikan keindahan alam dan kekayaan budaya di Raja Ampat Provinsi Papua Barat Daya. Semoga dengan Kegiatan Advance Training (Latihan Kader III) oleh BADKO HMI Papua Barat-Papua Barat Daya ini dapat menghasilkan buah pikir kepada Pemeintah Daerah (Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya) dan Pemerintah Pusat.

HMI demi Keumatan dan Kebangsaan, Yakin Usaha Sampai (YAKUSA).