BERITAPRESS.ID, BANYUASIN | Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr. H. Herman Deru mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, dalam kegiatan Panen Raya Jagung sekaligus memperingati Hari Tani Nasional di Desa Mulia Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Kamis (25/9/2025).
Acara tersebut disambut antusias masyarakat. Dalam sambutannya, Wapres Gibran menyampaikan apresiasi atas undangan yang hangat dari masyarakat Banyuasin. Ia juga menitipkan salam dari Presiden Prabowo yang tengah menghadiri Sidang Umum PBB di New York.
“Banyuasin adalah lumbung jagung terbesar ketiga di Sumsel. Kita harus memastikan program prioritas pertanian berjalan baik,” ujar Wapres. Ia menekankan pentingnya memperkuat infrastruktur pertanian sebagai bagian dari kebijakan Inpres No. 10 Tahun 2025.
Menurut Gibran, ketersediaan jalan, pelabuhan, bendungan, hingga irigasi adalah faktor kunci agar hasil pertanian tidak hanya melimpah, tetapi juga terserap pasar dengan harga yang baik bagi petani. Ia menegaskan semua pihak harus mengawal program ini agar benar-benar memberi dampak langsung.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Herman Deru mengungkapkan tiga persoalan besar Banyuasin yang perlu segera diatasi. Pertama, penyelesaian proyek Tol Palembang-Betung yang masih terkendala pembebasan lahan sepanjang 5 kilometer.
“Jika ruas tol ini tidak segera diselesaikan, kemacetan bisa menyebabkan antrian hingga 24 jam di jalur penghubung sepanjang 60 km. Ini sangat mengganggu distribusi pangan dan logistik,” jelas Herman Deru.
Kedua, Gubernur menekankan perbaikan Jalan Lintas Timur sepanjang 14 km yang rusak parah akibat kelebihan muatan kendaraan. Menurutnya, kondisi ini memperlambat distribusi barang, bahkan berulang kali memicu kecelakaan.
Ketiga, percepatan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat yang sudah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional. Herman Deru menilai keberadaan pelabuhan laut ini sangat mendesak, mengingat selama ini Sumsel hanya memiliki pelabuhan sungai di kawasan perkotaan.
“Pelabuhan samudera ini akan menjadi pintu ekspor komoditas pangan Sumsel, sekaligus mengurangi beban logistik yang selama ini terpusat di Palembang,” paparnya.
Selain menyampaikan tiga PR tersebut, Herman Deru juga menyinggung capaian Sumsel dalam produksi gabah. Ia melaporkan bahwa Sumsel kini mampu menghasilkan 3,3 juta ton gabah kering giling, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 2,7 juta ton.
“Kebijakan pemerintah menaikkan HPP menjadi Rp6.500 per kilogram benar-benar berdampak positif bagi petani kita,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan penyerahan dua unit ekskavator dari Wapres Gibran untuk kelompok tani, sebagai dukungan mekanisasi pertanian.