BERITAPRESS.ID, MUARA ENIM | Puluhan aktivis pecinta dan peduli lingkungan Kabupaten Muara Enim menggelar rapat koordinasi antar pengurus organisasi se-Kabupaten Muara Enim, Kamis (31/07/2025), bertempat di Kafe Resto PDKT, Kelurahan Muara Enim.
Rapat ini dihadiri para aktivis, ormas, serta wartawan dari berbagai media lokal.
Rapat gabungan tersebut diinisiasi oleh tokoh masyarakat Muara Enim, Yusrin Densri, bersama rekan-rekannya, dan berlangsung cukup alot namun penuh semangat.
Dalam arahannya, Yusrin menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk keprihatinan atas kondisi sungai di wilayah Muara Enim, khususnya Sungai Enim.
“Pertemuan kita hari ini merupakan bentuk kepedulian kita terhadap sungai-sungai yang ada di wilayah Muara Enim, terkhusus Sungai Enim yang melintas di tengah-tengah Kota Muara Enim,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kondisi Sungai Enim saat ini sudah sangat buruk dan berada di ambang batas pencemaran.
“Dengan kondisi Sungai Enim saat ini sudah sangat buruk dan di ambang batas pencemarannya. Untuk itu, selaku masyarakat Kabupaten Muara Enim saya mengajak seluruh aktivis dan seluruh elemen pemuda untuk ikut melakukan aksi damai ke Pemkab Muara Enim, untuk menuntut Pemerintah Daerah segera melakukan tindakan kepada seluruh perusahaan yang ada di hulu Sungai Enim agar tidak membuang limbah ke aliran Sungai Enim,” katanya.
“Kita meminta Bupati selaku pimpinan daerah untuk tidak ragu-ragu menindak tegas perusahaan-perusahaan yang nakal. Masyarakat akan siap mendukung dan menjadi garda terdepan demi menjaga kelestarian lingkungan, terkhusus Sungai Enim,” tegas Yusrin Densri.
Sementara itu, H. Adriansyah, SE, selaku moderator rapat mengatakan bahwa aksi damai direncanakan akan digelar di depan Kantor Bupati Muara Enim dengan jumlah massa sekitar 1.000 orang.
“Aksi damai nantinya jangan sampai ada penyusup dan terprovokasi serta jangan sampai merusak aset pemerintah daerah. Kita lakukan aksi damai untuk memperjuangkan hak masyarakat untuk menikmati sungai yang bersih dan layak seperti dahulu,” katanya.
Dari hasil rapat koordinasi, seluruh elemen organisasi dan aktivis sepakat akan menggelar aksi damai pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Turut hadir dalam rapat tersebut, tokoh masyarakat sekaligus mantan anggota DPRD Muara Enim, H. Faisal Anuar, SE. Ia menekankan bahwa perhatian terhadap sungai tidak hanya tertuju pada perusahaan di hulu Sungai Enim saja.
“Banyak perusahaan yang diduga membuang limbah ke sungai-sungai kecil sehingga mengalir ke sungai besar seperti Sungai Lematang yang membentang sebagian wilayah di Kabupaten Muara Enim,” tegasnya.
Laporan : Andi Candra
