PALEMBANG | Festival dan Anugerah Teater Sekolah se-Sumsel yang memperebutkan piala dan tropy bergilir Gubernur Sumsel, diundur 2 Mei 2023.
Sebelumnya acara ini akan digelar pada Awal Maret 2023, tetapi atas pertimbangan teknis dan akademik, akhirnya perhelatan seni teater di Sumsel ini diundur hingga 2 Mei 2023.
Yosep Suterisno, SE, Ketua Forum Teater Sekolah (Fortass) Sumsel, yang menjadi sebagai penyelenggara gelaran ini menyatakan, pengunduran jadwal pelaksaan ini, terkait agenda seni budaya Dinas Pariwisata Sumsel, dan kalender akademik, yang berhubungan langsung dengan kegiatan anak didik se-Sumsel.
“Mundurnya pelaksanaan festival ini dilakukan, setelah kita berkoordinasi dengan instansi terkait, dari Taman Budaya Sumsel, sebagai mitra acara ini, dan melihat jadwal akademik dinas pendidikan nasional yang erat kaitannya dengan aktifitas pelajar, juga agenda Dinas Pariwisata Sumsel,” ujar Yosep, Minggu (13/2/2023), di Palembang.
Lebih lanjut jebolan teater Leksi Palembang ini menjelaskan, acara yang digelar atas kerjasama Fortas Sumsel dn UPTD Taman Budaya & Museum Negeri Sumsel, Dinas Pariwisata Sumsel ini, akan digelar dua tahap. Tahap pertama, pada 2-7 Mei dan tahab kedua 22-27 Mei 2023.
Menurut alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah ini, hal ini dilakukan, karena menyesuaikan agenda besar Dinas Pariwisata Sumsel yang juga memiliki kegiatan sangat padat.
Sehingga, Fortas Sumsel, sebagai pelaksana kegiatan ini, wajib mengikuti arahan Dinas Pariwisata Sumsel, melalui H Chandra Amprayadi, SH, Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum Negeri Sumsel, yang juga sekaligus pembina Fortas Sumsel.
“Penangguhan pelaksanaan acara ini, tidak akan mengurangi esensi dari festval ini. Semua agenda akan berjalan sesuai dengan juklak dan juknis yang sudah kita buat sebelumnya. Hanya tanggal dan hari saja yang bergeser. Secara teknis dalam pementasan nanti, semua tidak ada perubahan,” ujarnya.
Lebih lanjut, aktor sinema Palembang yang namanya sempat melejit di era 90-an ini menjelaskan, mundurnya jadwal pelaksanaaan festival ini, diharapkan akan membuka ruang latihan yang luas bagi peserta.
Apalagi, menurut anak didik Teater Sembade Muaraenim di era 80-an ini, festival ini sebagai event kali perama di Indonesia, yang memperebutkan tropy dan piala bergilir Gubernur Sumsel.
“Festival dan Anugerah teater sekolah, ini pertama di Indonesia. Kalau anugerah teater umum mungkin sudah banyak, tapi ini khusus teater sekolah, yang memperebutkan piala dan tropy bergilir Gubernur Sumsel, sangat bergengsi,” ujarnya.
Yosep menambahkan, rentang waktu yang panjang sampai pada 2 Mei 2023, membuat para peserta akan lebih leluasa meningkatkan kualitas garapan naskahnya, dengan memaksimalkan latihan rutin.
“Sebab, untuk menggarap satu pementasan teater, paling tidak diperlukan waktu tiga bulan. Nah, ini kan banyak waktu untuk latihan yang lebih panjang. Jadi manfaatkan jeda waktu ini untuk fokus, dan menampilkan karya terbaik dalam festival ini,” ujarnya.
Ditanya tentang target peserta, Yosep menjelaskan, festival dan naugerah teater sekolah se-Sumsel ini, Fortass menargetkan 60 peserta tim teater yang akan tampil. Sebab, melihat jumlah teater di Sumsel yang terdata di Litbang Fortass, per 1 Agustus 2022, sudah terdata ada 49 komunitas teater di sekolah se-Sumsel.
“Jadi kita opitmis target ini akan tercapai. Kami sudah berkunjung ke sejumlah sekolah di kota dan kabupaten, untuk melihat kesiapan mereka, terutama sekolah-sekolah yang sebelumnya sudah menjadi binaan Fortas Sumsel,” tegasnya.
Menyikapi mundurnya festival dan anugerah teater sekolah se-Sumsel ini, Erwin Janim, salah satu pembina teater skeolah di Palembang menyebutkan, hal ini sangat berdampak positif bagi sejumlah teater, terutama peserta festival.
Sebab, menurut Ketua Teater Mahameru Palembang ini, mundurnya festival bisa menambah waktu latihan para peserta. Menurut aktor komedian Palembang ini, semakin banyak waktu latihan, idealnya garapan pementasan teater akan lebih berkualitas.
“Makanya saya bilang, pengunduran jadwal pelaksanaan ini positif. Artinya, bagi sekolah yang baru daftar, bisa lebih giat lagi untuk latihan, supaya nanti bisa tampil maksimal,” ujarnya.
Penangguhan pelaksanaan festival dan anugerah teater sekolah se-Sumsel, mendapat respon positif dari saah satu peserta. Sulaiman (19) salah satu personil Teater OSMA, Ma’had Al Fath Banyuasin menyatakan, pihaknya merasa lega karena ruang dan waktu latihan akan semakin pajang.
“Bagus juga, jadi waktu latihannya tidak buru-buru. Alhamdulilah, kami bisa latihan lebih banyak lagi. Insya allah kami akan ikut bertanding di festival,” ujarnya, ketika ditemui di sela-sela latihan di Ma’had Al Fath Banyuasin, Sabtu, (12/2/2023).*