BERITAPRESS, ID FAKFAK/residen Prabowo Subianto meluncurkan program nasional Sekolah Rakyat Berpola Asrama, menyasar anak-anak dari keluarga miskin dengan membangun 100 sekolah di seluruh Indonesia. Dalam Sidang Kabinet Paripurna (5 Mei 2025), Presiden menegaskan program ini sebagai bentuk komitmen pemerataan akses pendidikan.
Lebih dari 200 kepala daerah menyatakan kesiapan, termasuk Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, yang telah menyiapkan 10 hektare lahan di Distrik Mbahamdandara untuk pembangunan sekolah berkapasitas 1.000 siswa jenjang SD hingga SMA.
“Sekolah Rakyat ini khusus untuk orang-orang yang tidak mampu, berpola asrama, dan lahan yang disiapkan mencapai 10 hektare,” jelas Samaun Dahlan.
Pemilihan lokasi di Distrik Mbahamdandara bertujuan memperpendek jarak bagi anak-anak dari kampung sekitar seperti Teluk, Tomage, Kokas, hingga Patipi yang selama ini harus ke kota untuk sekolah.
“Kita akan memaksimalkan agar anak-anak yang terbentur biaya sekolah bisa tetap belajar. Mereka jadi prioritas,” tambahnya.
Pembangunan ditargetkan dimulai pada APBN 2025, atau 2026 jika masih ada proses administratif. Samaun juga menyebutkan bahwa Fakfak telah memenuhi seluruh syarat yang diajukan ke pusat.
“Kalau tidak bisa tahun ini, kita usulkan masuk APBN 2026. Fakfak termasuk yang diprioritaskan,” ujarnya.
Tim gabungan dari berbagai kementerian seperti Kemensos, PUPR, Kemendikdasmen, hingga Bappenas akan melakukan survei lapangan.
Sekolah Rakyat adalah bagian dari visi Indonesia Emas 2045, untuk menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak miskin serta mendorong mobilitas sosial dan SDM unggul. (IB)
