BERITAPRESS, PALEMBANG | Keprihatinan Pemerintah Kota Palembang saat memasuki musim hujan bulan September, terus diantisipasi.
Terkait curah hujan yang bakal turun dengan frekuensi tinggi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang mengajak warga untuk membersihkan sampah dan eceng gondok di aliran Sungai Bayas Jalan Ali Gathmir Kecamatan Ilir Timur III Palembang.
Kepala Dinas PUPR Kota Palembang Ir H Ahmad Bastari MT IPM ASEAN-Eng, mengatakan menjelang datangnya bulan September 2023, pihaknya akan berusaha keras untuk membersihkan anak-anak sungai yang mulai mampet di Kota Palembang.
“Hari ini, kami dan warga setempat bekerjasama membersihkan sampah dan tanaman eceng gondok yang telah menutup kelancaran jalannya air Sungai Bayas,” ujar Bastari saat diwawancarai media ini, Minggu (27/8/2023).
Dengan hanya mengenakan rompi biru dongker dan sepatu boat, Bastari mengkoordinir petugas PUPR dan masyarakat setempat.
Dengan dilakukan pembersihan sampah yang nyaris menutupi aliran sungai, Bastari tak segan-segan turun ke sungai dan mengintruksikan personal dan warga untuk mengangkat sampah yang dibuang sembarangan ke sungai.
“Akibat membuang sampah selama bertahun-tahun, akhirnya menjadi sedimentasi yang menumpuk dan menghambat aliran sungai,” ujar Bastari.
Menurut dia, diturunkannya personal PUPR ke lapangan, landasannya adalah kekhawatiran pemerintah akan terjadi banjir jika musim hujan tiba.
Bersih-bersih sungai itu dilakukan dari pukul 6.30 hingga pukul 9.00 Wib. “Selain jajaran PUPR, kami juga dibantu petugas Kodim 0418, relawan SKPD se-Kota Palembang, warga Kelurahan 10 Ilir, serta anggota LDII Kota Palembang,” ujarnya.
Bastari juga bangga dengan warga Lorong Sebayas RT 18-19 yang tanpa ragu-ragu turun ke sungai.
Sebab, katanya, para warga yang turun ke sungai, tanpa ragu melakukan pembersihan sampah yang terdiri dari kantong plastik.
Bastari meminta agar warga memperhatikan kebersihan yang sudah dilakukan. Misalnya, tidak membuang sampah sembarangan di sungai. Sebab jika tidak demikian, habitat air sungai akan mati.
Sementara itu, seorang warga bernama Mamad tak segan-segan ikut membersihkan sampah yang mengendap di lapisan bawah.
“Keadaan Sungi Sebayas ini la kejingok’an cetek nian. Wuih banyak nian kotoran (sampah) yang nyangkut di legokan sungi,” ujar Mamad, warga Lorong Sebayas dengan tubuh penuh lumpur. (*)
Laporan Anto Narasoma