BERITAPRESS, BANYUASIN | Sebanyak 85 Atlet penyumbang medali emas, perak dan perunggu bagi Kontingen Kabupaten Banyuasin pada Pekan Olah Raga Provinsi ( Poprov ) XIV dan Peparprov Lahat 2023, gigit jari, masalahnya sampai saat ini bonus mereka belum kunjung diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin. Hal ini buntut dari perubahan kebijakan anggaran di beberapa sector.
“Ini sudah akhir tahun, tapi bonus kami tidak kunjung diberikan oleh Pemkab Banyuasin,” ujar seorang Atlet, Rabu (13/12/2023).
Tidak adanya kepedulian Pemkab Banyuasin, baik dari PJ Bupati Hani Sopiar Rustam, maupun Disporapar Kabupaten Banyuasin terhadap jerih payah para atlet.
“Jangan bilang mereka peduli, kalau sampai akhir Desember ini bonus atlet belum dibayar. Kami sangat berharap, ada perhatian PJ Bupati Banyuasin Hani Sopiar Rustam, untuk membayar bonus kepada kami para atlet,” tegasnya.
“Kalau TPP ASN Pemkab Banyuasin mau dibayar full wajar karena anggarannya sudah ada, nah bonus atlet buktikan kalau memang PJ Bupati Banyuasin perhatian, Desember ini tolong dibayar,” kata sejumlah atlet geram.
Ketua NPC Banyuasin Nurul Fajri ketika dihubungi membenarkan jika atlet NPC yang dapat medali belum mendapatkan bonus dari Pemkab Banyuasin.
“Pada Paraprov Lahat 2023, NPC Banyuasin kirim 24 atlet dan mendapat 8 medali yakni 3 perak dan 5 perunggu. Namun sampai saat ini belum mendapatkan bonus seperti selama ini,” katanya.
Dirinya, sempat di hubungi Disporapar Banyuasin akan mendapatkan bonus untuk emas Rp 700.000, perak Rp 400.000 dan Perunggu Rp 300.000.
“Kami tolak karena bonusnya kecil sekali, jika dibanding bonus Porprov OKU Raya 10 juta emas, 7 juta perak, perunggu 3 juta dan Pelatih juga dapat bonus,” katanya.
“Iya bonus belum diberikan Pemkab Banyuasin, informasinya dianggarkan tahun 2024, nanti saya pastikan lagi dengan Disporapar Banyuasin,” katanya.
Dijelaskan Herman, Pemkab Banyuasin sempat akan memberikan uang Rp 250 juta untuk bonus atlet, tapi itu terlalu kecil hanya Rp 2 juta per atlet.
“Bonus sebelumnya Rp 1,5 Miliar, ” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Disporapar Kabupaten Banyuasin Drs M Yusuf MSi belum berhasil dimintai keterangan. Beberapa kali di hubungi ponselnya tidak aktif. Begitu juga ketika didatangi ruang kerjanya tidak berada ditempat.