Scroll untuk baca artikel
Berita

Catatan Singkat: Masuknya Islam Di Papua dan Kemerdekaan Republik Indonesia

×

Catatan Singkat: Masuknya Islam Di Papua dan Kemerdekaan Republik Indonesia

Sebarkan artikel ini

Oleh: Lutfi Rumaday S.Ag. M.Pd.I, MM.Sip

BERITAPRESS, ID FAKFAK/ Lutfi Rumaday S.Ag. M.Pd.I, MM.Sip, adalah Ketua Umum Perdana Himpunan Mahasiswa Islam 1999-2001, Dosen STAI Al-Mahdi Fakfak/Peserta PDKP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2025.

Dalam rangka Memperingati Masuknya Islam di Tanah Papua ke-665, (7/8/2025).

Berdasarkan kajian dan hasil seminar yang di tandatangani pada hari Sabtu, 11 Januari 2025), bahwa Islam pertama kali masuk ke Papua pada Selasa, 8 Agustus 1360 Masehi, bertepatan dengan 24 Ramadhan 761 Hijriyah. Islam dibawa oleh seorang mubaligh asal Aceh bernama Abdul Ghaffar, yang tiba di Kampung Gar (Furuwagi) dan melaksanakan dakwanya kurang lebih satu decade sampai wafat dan dimakamkan di belakang Masjid kampung setempat di Kabupaten Fakfak. Selain itu beberapa ulama lewat perdagangan yang berasal dari Maluku (Ternate, Seram dan Banda) berperan melalui Trade dan Khitanan. Penetapan ini menjadi momen penting dalam sejarah keislaman di Papua.

Makna kemerdekaan Indonesia yang dirayakan pada tanggal 17 Agustus, bertepatan dengan sejarah masuknya Islam di Papua yang diperingati setiap tanggal 8 Agustus, memiliki kaitan erat dalam konteks sejarah dan perkembangan masyarakat di Papua. Kemerdekaan Indonesia memberikan kesempatan bagi masyarakat Papua, termasuk yang memeluk agama Islam, untuk mengembangkan diri dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Keterkaitan peristiwa tersebut beberpa point penting sebagai berikut:

Masuknya Islam di Papua:

Sejarah mencatat bahwa Islam masuk ke Papua pada tanggal 8 Agustus 1360, jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Ini adalah fakta sejarah yang penting dalam konteks keberagaman agama di Papua. Sebagai bukti bahwa Di Fakfak, Papua Barat dapat ditemukan delapan manuskrip kuno brhuruf Arab. Maka melalui prosesi Napak tilas ini bukan hanya sebagai Sejarah, tetapi sejak islam masuk di Papua dengan semangat damai dan menghargai keberagaman. Inilah jati diri Masyarakat Fakfak. Selain itu, beberapa kerajaan Islam mulai terbentuk di Raja Ampat dan pesisir Papua Barat. Misalnya, Kerajaan Waigeo, Misool, Salawati, Fatagar yang secara kultural dan politik berafiliasi dengan Kesultanan Ternate-Tidore.

Kemerdekaan dan Kebebasan:

Kemerdekaan Indonesia memberikan kebebasan kepada seluruh masyarakat, termasuk umat Islam di Papua, untuk menjalankan keyakinan dan ibadah mereka sesuai dengan ajaran agama. Dalam mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia dari Tahun ke tahun Masyarakat Fakfak selalu merayakan dengan beberapa kegiatan yang membuktikan bahwa kebebsan Masyarakat dalam merayakan Kemerdekaan Indonesia selalu ada di setiapn Tahun.

Kemerdekaan juga memberikan kesempatan bagi umat Islam pada khusunya dan Masyarakat di Papua pada umumnya untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah dan bangsa, baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun politik. Partisipasi Masyarakat Papua khsusnya di kabupaten Fakfak selalu tampil dalam mengisis Pembangunan untuk mensejahterkan Masyarakat.

Toleransi dan Kerukunan:

Perayaan Kemerdekaan RI dan peringatan masuknya Islam di Papua adalah menjadi momentum untuk memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Papua. Penting untuk diingat bahwa meskipun Islam masuk lebih awal, agama lain seperti Kristen juga telah berkembang di Papua. Toleransi dan Kerukunan menjadi Tradisi untuk mencerminkan semangat kebersamaan dan toleransi yang tinggi di antara berbagai kelompok agama di kabupaten Fakfak

Salah contoh Arsitek bangunan Masjid yang dibangun oleh Raja Pertuanan Wertuar pada tahun 1870 sangat unik karena merupakan perpaduan bentuk Masjid dan Gereja. Di sinilah terciptanya Budaya Agama Keluarga yang ada di Papua khusus Kabupaten Fakfak yang di kenal dengan Semboyan Satu Tunggu Tiga Batu. ini adalah bentuk Moderasi Beragama Kesamaan Peristiwa.

Ada yang penting dalam hal ini, yaitu Keterkaitan Hari ddalam dua peristiwa tersebut. Islam masuk di Papua dan Kmerdekaan RI sama-sama pada bulan Agustus, walaupun tanggal dan tahunnya berbeda, namun ada benang merahnya bahwa Kemerdekaan RI Indonesia pada tahun 17 Agusutus 1945 tepatnya hari Jum’at, sementara Perayaan Islam masuk di Papua ke 665 tahun yang pertama kali di laksanakan pada 8 Agustus 2025 di Kabupaten Fakfak tepat pada Hari Jum’at. Hari yang Suci penuh Berkah. Di sinilah Hikmah yang luar biasa ketika kita renungi secara mendalam Islam Masuk di Papua dan Kemerdekaan RI.

Dengan demikian, Islam di Papua yang bertepatan dengan bulan Agustus yang juga peringatan Kemerdekaan Indonesia menjadi pengingat akan pentingnya persatuan, toleransi berbagai kelompok masyarakat di Papua, baik yang menganut agama Islam maupun agama lain., dan partisipasi aktif seluruh masyarakat dalam membangun Papua yang lebih baik. Karena masuknya Islam membawa perubahan nilai-nilai agama dan budaya. sementara kemerdekaan memberikan kebebasan politik dan hak-hak dasar bagi masyarakat,

Agama Islam hadir di tanah Papua sejak 1360 M. Dakwah damai para ulama membuahkan cahaya hidayah yang berpadu dengan budaya lokal hingga saat ini. Semoga ridho Allah Subhanahu wa Ta ‘Alaa senantiasa bersama kita semua dan bumi Papua, (IB).