DUDUK santai sembari menikmati sarapan pagi di Resto Lazara Jalan Sukarela Kilometer 6,5 Palembang, membuat suasana hati kami terasa sangat nyaman.
BERITAPRESS.ID, PALEMBANG | Dengan latar belakang suasana Sunda dan Jawa, setiap pengunjung tak hanya diajak untuk menikmati santapan yang merakyat dengan harga terjangkau, tapi segala kepenatan hati akan mencair begitu saja ketika kenikmati suasana di sekelilingnya.
Yang membuat hati ini begitu terhibur adalah keasrian suasana alamnya. Apalagi latar belakang musik yang mengalun lembut di saat menikmati hidangan adalah tembang Sunda dengan lantunan seruling yang menyentuh perasaan.
Di bawah naungan joglo bernuansa Sunda yang apik dan terkesan sangat mahal, seorang pramusaji wanita berparas cantik menyapa kami.
“Mau pesan minuman apa, Pak?” tanya pramusaji berjilbab sembari memberikan menu makanan itu tersenyum manis.
Pramusaji gen-Z ini menyilakan kami duduk. “Duduk dulu Pak. Sebentar lagi Teteh Lely tiba di resto ini. Biasalah, sebelum ke sini, Teteh sibuk berberes rumah tangganya terlebih dahulu. Kan susah janjian mau ke sini, kan?” tukas pramusaji itu sembari pergi ke ruang dapur untuk membuatkan minuman kami.
Kami hanya menganggukkan kepala. Wuih, dalam benakku mengucap, tak hanya suasana alam, kondisi resto yang memanjakan kami, pramusajinya juga bersikap menyenangkan pengunjung. “Ini sangat membahagiakan pengunjung, Tjik,” ujarku kepada sesama rekan jurnalis.
Wantjik memberikan reaksi positif. Menurut dia, Resto Lazada ini memang menyajikan suasana psikologis yang lengkap. Selain suasana interior kesundaan, pengunjung bisa mengajak keluarganya untuk bersantai sembari menyewa kuda yang ada di lapangan sebelah posisi resto.
Menariknya, resto ini menyajikan makanan murah meriah dengan sistem prasmanan. Semua bentuk hidangan ala Sunda dan Jawa yang disajikan itu mampu menggelitik selera konsumen.
Nggak percaya? Coba saja datang ke Resto Lazara Jalan Sukarela Kilometer 6,5 Palembang. Selain hidangan yang menarik selera, situasi layanan diberikan dengan konsep lima S. Apa itu? Lima S itu terdiri dari sapa, senyum, salam, sopan, dan santun. Ini yang menarik perhatian kami.
Soal harga? Sejak awal sudah kami ungkap bahwa nilai bayarnya sangat terjangkau. “Kita tidak melihat pengunjung itu terdiri dari kaum konglomerat atau masyarakat biasa. Semuanya kita perlakukan sama,” ujar Teteh Lely, pemilik Resto Lazara itu tersenyum.
Dari harga lauk pauk seperti sate, pentol daging, ikan, serta laupuk-pauk lainnya, dihargai dengan standar harga yang terjangkau kantong pengunjung. ” Tak usah khawatir akan menguras kantong, lho?” tukas Teteh Lely tersenyum manis. Wajahnya yang cantik dan berkulit putih itu menawarkan persaudaraan yang menggugah hati pendatang.
Pokoknya, sajian makanan di restonya ditawarkan dengan sistem angkringan. Di resto ini, ada sajian sarapan pagi, seperti lontong sayur, nasi uduk, aneka gorengan, kopi, teh, serta minuman lainnya. Harganya?
“Harganya sengaja kita tetapkan dengan tarif super murah, dari harga Rp 2.500 hingga Rp 15 ribu. Kami tidak berniat untung besar, tapi keuntungan kami ialah pelanggan ini bisa membawa pendatang lain untuk dapat kemari lagi,” tukas Teteh Lely yang memiliki nama cantik, Lely Amelia.
Penulis : Anto Nasrasoma
