BERITAPRESS, PALEMBANG | Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kota Palembang sebagai upaya untuk melestarikan budaya dan bahasa daerah. Acara ini diikuti oleh anak-anak Sekolah Dasar (SD) se-Kota Palembang dan merupakan tindak lanjut dari program Balai Bahasa Sumatera Selatan.
Dinas Pendidikan Kota Palembang mendukung penuh kegiatan ini. “Kepala Dinas Pendidikan sangat mendukung festival ini, meski beliau berhalangan hadir. Beliau menitipkan pesan agar kegiatan festival bahasa terus dilakukan sebagai bagian dari sosial budaya di wilayah Sumatera Selatan,” ungkap salah satu panitia.
Festival ini bertujuan untuk melestarikan bahasa asli Palembang, yang berbeda dengan bahasa pasaran.
“Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa Jawa. Pada hari ini, kami mengadakan berbagai lomba, termasuk puisi, stand-up comedy, cerpen, dan pidato. Kegiatan ini telah dilaksanakan di masing-masing kecamatan sebelum diadakan di tingkat kota,” terangnya.
Peserta yang ambil bagian adalah pemenang dari setiap kecamatan. “Harapan kami, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan, khususnya untuk anak-anak, agar mereka terus melestarikan budaya nasional dan budaya Sumatera Selatan,” tutupnya.
Senada dengan itu, panitia menyatakan bahwa FTBI merupakan kegiatan tahunan yang telah dilaksanakan untuk kedua kalinya. “Festival ini bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan bahasa serta budaya daerah, khususnya Kota Palembang. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan rasa cinta dan peduli terhadap bahasa daerah, serta memperkuat identitas budaya kita,” paparnya.
Seleksi lomba dilakukan dari tingkat kecamatan, di mana pemenang kemudian maju ke tingkat kota dan provinsi.
“Palembang tahun ini menjadi tuan rumah untuk FTBI. Hari ini adalah seleksi untuk persiapan menghadapi tingkat provinsi, dengan lima lomba: cerpen, puisi, dongeng, pidato, dan stand-up comedy. Kami berharap setiap sekolah berpartisipasi dalam melestarikan dan mempelajari bahasa daerah, khususnya bahasa Palembang,” tutupnya.
Dengan digelarnya festival ini, diharapkan generasi muda semakin mencintai dan memahami warisan budaya dan bahasa daerah mereka.
Laporan : Mira